Manado,GN- Penyakit jantung koroner atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Penyakit jantung koroner merupakan suatu kondisi di mana terjadinya gangguan fungsi jantung dikarenakan otot jantung mengalami kekurangan aliran darah akibat penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner.
Dokter Sheila Adywinata selaku nara sumber dalam edukasi kesehatan instalasi Promkes RSUP Kandou Manado menjelaskan bahwa Dahulu penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang memiliki trend pada pasien dengan usia lanjut, namun seiring dengan
semakin buruknya pola hidup dan makan di masyarakat, maka trend ini bergeser menjadi penyakit yang dapat dialami orang pasien usia muda. Bukan menjadi suatu hal yang mengejutkan apabila pasien berusia 30-40 tahun mengalami serangan jantung.
“Sebenarnya, proses terjadi penyakit jantung koroner sudah dimulai dari usia dini. Proses ini berbeda di masing-masing individu tergantung pola hidup. Individu yang menjaga pola hidup sehat sejak dini diharapkan dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner,” jelas dokter Sheila Selasa (18/07/2023).
Lanjut kata dokter Sheila, Faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin dan keturunan (genetik), serta faktor risiko yang dapat diubah seperti riwayat merokok, kolesterol, darah tinggi, kencing manis, berat badan berlebih atau
obesitas, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, stress dan konsumsi alkohol berlebihan.
“Tanda dan gejala yang dialami pada pasien dengan penyakit jantung koroner dapat berupa nyeri dada, di dada sebelah
kiri seperti tertekan benda berat yang rasa sakitnya dapat menjalar sampai ke punggung, leher dan rahang.Nyeri dada biasa dirasakan sekitar 20 menit atau lebih yang dapat turut disertai dengan keringat dingin, mual, muntah dan pusing,” ujar dokter Sheila.
Selain itu, dokter Sheila menjelaskan Biasanya nyeri dada bertambah berat saat pasien sedang beraktivitas dan
berkurang saat pasien istirahat ataupun mengonsumsi obat penghilang nyeri yang ditaruh di bawah lidah (golongan nitrat).
Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama pada pasien yang mengalami serangan jantung di saat menunggu bantuan medis datang, seperti memposisikan pasien setengah duduk dengan bantal tinggi, menghindari gerakan atau aktivitas berlebih ataupun mengedan,serta mengonsumsi obat pengurang rasa nyeri (golongan nitrat) yang diberikan di bawah lidah yang sudah
dianjurkan oleh dokter sebelumnya.
Pasien sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar sumbatan pembuluh darah jantung tidak berlangsung lama dan mengurangi jumlah otot jantung yang mengalami kerusakan.
Terdapat 5 hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, yang terdiri dari Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan nyaman, dan Hindari asap rokok dan alkohol. Dengan melakukan 5 hal ini, diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih peduli akan kesehatan jantungnya dan mencegah terjadinya penyakit jantung koroner sejak dini. (sisco)