Peta,GN- Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya alumni SMA Negeri Satu (SMANSA) Tabukan Utara (Tabut) melakukan reuni pertama kali Selasa, (22/12/2021) sejak lulus tahun 1995.
Kegiatan reuni ini tidak direncanakan tetapi karena ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan sesama alumni Smansa Tabut,sehingga acara reuni terlaksana meskipun dengan sederhana.
Sambil menikmati pisang goreng dan teh panas, acara kekeluargaan yang di laksanakan di kampung Balane mengingatkan kembali cerita masa-masa sekolah yang sangat romantis. Bahkan sesekali Senda gurau yang di ikuti tertawaan sesama alumni.
Tak terlepas pula cerita kegiatan Napak tilas dan lain sebagainya menjadi memori yang tak dapat di lupakan.
Mengunjungi Alumni Di Kampung Beha.
Usai melakukan pertemuan sederhana di Kampung Balane, rombongan Alumni Smansa Tabut Angkatan pertama Tahun 1995 sepakat mengunjungi salah satu teman yang kurang sehat di kampung Beha. ” Bagaimana setelah ini torang mo kunjungi teman yang kurang sehat di kampung Beha,” usul salah satu Alumni yang ikut bergabung.
Secara spontan semua Alumni sepakat untuk meluangkan waktu mengunjungi teman tersebut. Di sepanjang perjalanan menuju ke kampung Beha, rombongan yang dalam satu kendaraan itu, terus melanjutkan cerita masa sekolah, mengingatkan kembali kenangan di masa itu di barengi dengan candaan.
Tiba di Kampung Beha.
Sesampainya di Kampung Beha tepat di rumah Alumni Smansa Tabut di sambut dengan sukacita oleh tuan rumah.
Cerita lama pun kembali bermunculan di iringi canda dan tertawaan dari teman-teman Alumni Smansa Tabut. Memori terukir lewat cerita singkat dari setiap Alumni, seakan mengingatkan di masa sekolah, sungguh luar biasa. Alumni yang tidak hadir pada kesempatan ini, menjadi pertanyaan yang lucu dari salah satu teman Alumni yang di kunjungi. Sehingga mengundang tertawaan bahkan kebahagiaan bagi Alumni yang hadir. ” Mana dank yang laeng, Megi dan Syane?. Nda dapa lia,” ucap salah satu Alumni yang di kunjungi.
Pertanyaan itupun di timpali rasa sukacita dan saling tertawa antara sesama Alumni. ” Dorang kwa nda ada waktu, dorang kwa di Manado,” timpal Stevi Barik.
Suasana sukacita dari raut wajah setiap Alumni yang hadir, tanpa terasa waktu malam pun tiba. Namun kebahagiaan dan keindahan dari setiap Alumni terus terpancar. ” Karena so malam, torang so mo pamitan. Semoga cepat sembuh, suatu waktu torang pasti ulang baku dapa,”kata Ibu Dewi yang ikut bergabung di acara reuni kali pertama.
Suasana bahagia pasti akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Karena masih banyak yang belum sempat hadir, tahun depan torang semua boleh baku dapa ulang,dengan acara reuni yang sama,” tandas Ibu Fredrika Sasundu dan di iyakan oleh Ibu Ane Mangamis dan teman lainnya.
Setelah itu, Rombongan Alumni Smansa Tabut kembali melanjutkan perjalanan ke kampung Peta dan sebagian kembali menuju Kota Tahuna. (sisco)