SANGIHE,GN – Senin (22/3/2021),PT.TMS telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat Kampung Bowone kecamatan Tabukan Selatan Tengah terkait dengan tahapan dan rencana kegiatan operasi Produksi pada wilayah ijin usaha pertambangan operasi produksi Tambang Emas Sangihe.
Dalam sosialisasi ada dialog dan pada kesempatan itu masyarakat meminta jaminan anak cucu dan tenaga yang dipakai dari Kampung mereka.
“Ketika terjadi kesepakatan perusahaan akan beroperasi, kami minta ada jaminan anak cucu kami, seperti diperhatikan sekolah mereka dan masa depannya, termasuk tenaga kerja yang akan dilibatkan mengunakan warga setempat,”ungkap warga
Tak hanya itu,Perdebatan pun terjadi ketika PT.TMS menawarkan harga jaminan kompensasi untuk pembebasan lahan hanya ditawari Rp.50.000.000 per hektar.
salah satu tokoh masyarakat, Jefry Lombo langsung berbicara keras terkait tawaran pembebasan lahan yang hanya Rp 50 juta tersebut.
Menurutnya, tawaran Rp juta 50 juta per hektar itu hampir tak masuk akal dan sangat merugikan masyarakat.
“Jika ditawari Rp 50 juta itu sama saja harga tanah kami hanya Rp 5000 per meter, padahal lahan warga ini pihak perusahaan yang membutuhkan. Jadi yang harus dilakukan perusahaan ketika hendak melakukan pembebasan lahan, harus ganti untung agar masyarakat benar-benar mendapat kesejahteraan dari pembebasan lahan mereka,”tegas Lombo.
Sementara itu, pihak PT TMS dikonformasi melalui Commnity Development & Govermment Relation Superintendent, Robertus Priya Husada, mengakui pada prinsipnya pihak perusahaan akan mengedepankan negosiasi dengan warga untuk mendapatkan kesepakatan.
“Begitupun untuk harga pembebasan lahan juga akan dikomunikasikan lagi dengan pihak managemen perusahaan. Tapi kalau soal tenaga kerja lokal itu sudah pasti kami akomodir, juga kami dari perusahaan siap membantu pendidikan anak-anak, karena bukan tak mungkin kedepan akan muncul lulusan S2 hingga S3 dari kampung Bowone,”ujarnya
Turut Hadir dalam sosialisasi, Asisten I Pemkab Sangihe, Irklis Sombonaung, Kadis Lingkungan Hidup Sangihe, Ronald Izaak dan Kepala UPT Dinas Pertambangan Sangihe, Elvis Matantu.(ROBIN)