Sulut,GN- Pelaksanaan Kegiatan Pencanangan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kota Bitung berlangsung sukses.
Kegiatan kolaborasi yang melibatkan swasta, BUMN, BUMD, pemerintah dan perguruan tinggi serta media serta Kerjasama dengan KODIM 1310 kota Bitung, dilaksanakan di ruang SH Sarundajang kantor Walikota Bitung Selasa (18/10/2022).
Acara yang di hadiri langsung Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI dan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar SE.
Dalam laporan Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan KB Kota Bitung Dr Haidy Malingkas mengatakan dasar pelaksanaan kegiatan pencanangan BAAS Kota Bitung yakni Surat dari Komando Distri Militer 1310 Bitung Nomor B/477/X/2022 perihal Pencanangan Orang Tua Asuh Balita Stunting Kota Bitung dan Surat Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara perihal Pemberitahuan Kunjungan Kerja Deputi Kependudukan BKKBN RI di Kota Bitung.
Lanjut kata Malingkas, Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (270 hari masa kehamilan sampai 720 hari setelah kelahiran sampai usia anak 2 tahun merupakan Periode Emas yang penting bagi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak.
“Kasus stunting di kota Bitung berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bitung sebanyak 284 anak yang terdiri dari 159 anak Baduta (0-2 tahun) dan 125 anak Balita (>2 tahun – 5 tahun) tersebar di 7 Kecamatan minus Kecamatan Ranowulu,” katanya.
Lebih jauh Malingkas mengatakan Stunting merupakan ancaman pembangunan di masa yang akan datang karena berpengaruh pada kualitas SDM. Dampak stunting yaitu gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motoric, gangguan metabolisme saat dewasa, resiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung).
“Siklus terjadi stunting, Ketika seorang remaja kurang gizi dan anemia, Ketika seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan anemia, hidup dilingkungan dengan sanitasi kurang memadai sehingga waspada stunting sudah dimulai sejak Remaja,” ungkapnya.
Malingkas menjelaskan bahwa upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting dilaksanakan secara kolaboratif dengan pelibatan berbagai pihak melalui pendekatan multi sector dan multi pihak yaitu Pemerintah, Swasta, Perguruan Tinggi, Masyarakat dan Media.
“Kita melaksanakan kegiatan Pencanangan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting sebagai kepedulian kita untuk menjadikan anak-anak kita di Kota Bitung secara khusus menjadi anak sehat dan cerdas, punya masa depan dan mampu bersaing sebagai penerus masa depan bangsa dan negara. Untuk itu kami ucapkan selamat datang dan tentunya ada harapan untuk peduli dan berpartisipasi sebagai Bapak Asuh Anak Stunting untuk percepatan penangan anak stunting Kota Bitung,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bitung, Kepala Perangkat Daerah Kota Bitung, Kepala Perwakilan BKKBN Kota Bitung, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Provinsi Sulut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bitung, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Bitung dan Pimpinan BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta. (sisco)