Membahayakan Ekosistem Di Laut, ISPIKANI Sulut Pasang Poster Himbuan ” Jangan Buang Sampah Di Pesisir Pantai”

oleh -42 Dilihat
oleh
image_pdfimage_print

Sulut,GN- Kepedulian yang tinggi terhadap ekosistem di laut dan kelestarian terhadap lingkungan sekitarnya, Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani) Sulawesi Utara (Sulut) langsung turun lapangan memasang poster sebagai himbauan kepada masyarakat untuk sadar akan kebesihan lingkungan dan ekosistem di laut.

Pemasangan poster himbauan oleh Ispikani Sulut, karena pemandangan yang tidak elok di pesisir laut, jalan trans Sulawesi tepatnya di Desa Mokupa Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa telah menumpuk sampah plastik maupun sampah rumahtangga. Hal ini dapat membahayakan ekosistem di laut jika sampah mengalir dan di konsumsi.

ISPIKANI Sulut Pasang Poster Himbauan Jangan Membuang Sampah Di Pesisir Pantai (foto : gemparnews)

Terkait hal itu, Ketua tim pakar Ispikani Sulut Prof Dr Ir Winda Marcedes Mingkid, MArg Sc angkat bicara. Prof Winda mengatakan hal tersebut dapat merusak ekosistem yang ada di pesisir pantai.

“Jadi begini, kita tau bersama bahwa menuju ke laut itu ada alurnya yaitu dari hulu ke hilir kan. Tapi apa yang terjadi pada saat ini kita lihat ini langsung di tempatnya, bukan dari hulu ke hilir lagi namun langsung di pinggir pantai dan ini akan sangat membahayakan bagi kehidupan organisme yang ada di laut karena langsung ke laut. Karena, kita tidak tau sampah-sampah yang ada diplastik tersebut, kalau misalnya dia hanya sampah organik mungkin tidak terlalu lama dia akan berdekomposisi, tapi kalau misalnya dia plastik atau bahan-bahan berbahaya limbah beracun dan berbahaya kita tidak tau. Nah itu akan sangat mengganggu organisme yang ada di perairan atau di laut,” jelasnya kepada sejumlah media, Kamis (20/5/2021).

Baca juga:  Pansus DPRD Sulut Rekomendasikan 119 Catatan LKPJ Gubernur Tahun 2018

Dia berharap, pemerintah Desa Mokupa dapat memperhatikan hal tersebut. “Saya sangat mengharapkan bahwa Pemerintah untuk memperhatikan. Karena mungkin hal ini terjadi karena tidak ada Tempat Pembuangan Sampah. jadi mari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat untuk boleh mencari solusinya bagaimana,” pungkas Prof Winda.

Usai memasang Poster himbauan, Pengurus ISPIKANI Sulut juga langsung mendatangi kantor Desa Mokupa untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait sampah tersebut, karena kondisi sampah dilokasi sudah sampai ke pantai sehingga bisa mencemarkan laut nantinya.

Ketua ISPIKANI Sulut Dr Ir Heidy Malingkas, MSi bersama pengurus saat mendatangi Kantor Desa Mokupa di sambut baik Sekretaris Desa (Sekdes) Mokupa Beny Lolowang.

Pengurus ISPIKANI Sulut Menyampaikan Informasi Kepada Pemerintah Desa Mokupa Terkait Sampah (foto : gemparnews)

Lolowang selaku Sekdes Mokupa, menanggapi hal tersebut, menjelaskan bahwa Pemerintah Desa Mokupa masih mencari tau siapa yang telah melakukan pembuangan sampah tersebut. Dia mengatakan bahwa sampah tersebut sudah dibersihkan beberapa bulan lalu namun terjadi lagi saat ini. Pihak pemerintah desa hingga saat ini belum melakukan pembersihan sampah tersebut karena pemerintah ingin melakukan tangkap tangan terhadap pelaku yang membuang sampah tersebut dan apabila ada warga kedapatan akan di proses secara hukum.

Baca juga:  BPJN Sulut Kembali Kerjakan Lahan 400 Meter MORR III Kalasey-Winangun

“Tahun kemarin kan torang (kita-red) dapati seperti itu lagi, lalu torang kasih bersih. Terus torang memang sengaja belum pasang sesuatu disitu dalam arti torang mo cari kedapatan ini yang jaga ba buang. Dan sampai saat ini torang belum dapa tau, kalau dia masyarakat Mokupa pasti akan dapa tau. Karena apapun yang terjadi rupa (sama-red) pepatah bilang, Sepandai-pandainya Tupai Melompat, sekali waktu jatuh juga. Tapi torang pe Analisa bukan orang sini (Mokupa) karena orang sini ada lokasi tempat pembuangan sampah. ” ujar Sekdes Mokupa

“Torang juga so bacarita (bicara) dengan polsek, dan polsek mengatakan apabila kedapatan silahkan bawah kesini (kantor polsek).” Tutup sekdes dalam dialeg lokal Manado. (sisco)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Gempar News di saluran WHATSAPP

No More Posts Available.

No more pages to load.