SANGIHE,GN- Pelaksanaan Hari Ulang To (HUT) Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia (RI) ke 74, Sabtu,17 Agustus 2019 di Kabupaten Kepulauan Sangihe, turut dikunjungi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yaitu, kapal perang KRI Sultan Nuku 373 dan pesawat patroli maritim, dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Raharjo MTR(Han) CHRMP (Danguspurla Dua) bersama perwira dan prajurit.
Usai mengikuti upacara detik-detik Proklamasi RI, di Lapangan Gelora Santiago Tahuna, pagi hari, Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Raharjo MTR(Han) CHRMP (Danguspurla Dua), menyempatkan bertemu dengan awak media yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, sekitar pukul 14.25 Wita, di kawasan Pelabuhan Tahuna, tak jauh dari KRI Sultan Nuku 373.
“Hari ini, hari yang istimewa bagi bangsa Indonesia 17 Agustus 2019.. Saya bersama perwira saya, saya beserta satu kapal perang dan satu pesawat patroli maritim. Memang berada di Sangihe bersama-sama merayakan di Sangihe, bersama masyarakat Sangihe untuk merayakan perayaan ulang tahun Kemerdekan Indonesia ke 74. Dan kami juga hadir saat upacara detik-detik Proklamasi, dan sore akan mengikuti penurunan Sang Saka Merah Putih, dengan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan Bupati,” kata dia.
Dikatakannya, kehadiran KRI Sultan Nuku 373 dan pesawat patroli maritim, ini adalah operasi perbatasan dengan sandi kawanua sakti perbatasan laut Indonesia dengan Filipina. “Dan kapal Guspurla ini untuk pengamanan perbatasan. Tugas pokoknya pengawasan dan pengamanan perbatasan,” jelasnya.
Disampaikannya, kalau dirinya baru pertama kali datang mengunjungi wilayah perbatasan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. “Ya saya komandan Guspurla. Saya pertama di wilayah perbatasan, dan saya memberikan atensi di wilayah perbatasan. Dan wilayah perbatasan ini sebagai wilayah beranda depan kita, yang harus dijaga,” jelas dia.
Saat ditanya mengenai kondisi keamanan wilayah perbatasan dan infrastruktur di laut dibutuhkan, Laksamana Pertama ini menjelaskan, berdasarkan pada kerja sama dengan masyarakat maritim untuk memberikan masukan, dalam bentuk informasi. Sehingga kami yang berada di laut bisa efektif dalam menjalankan tugas. “Kita harus bangga dan tegar dalam menjaga perbatasan. Saya sebagai prajurit laut bersama masyarakat Sangihe, khususnya masyarakat di Kepulauan sangihe ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Dijelaskannya,bahwa kita harus bangga Indonesia dikaruniai alam yang luar biasa, saya lihat dari udara, patroli udara, sungguh luar biasa, yang harus kita jaga dan amankan. “Rencananya besok, kita laksanakan patroli lagi, keliling, di wilayah perbatasan, di Sulut. Operasi ini bisa 180 hari,” terang dia.
Ditambahkannya, kehadiran KRI Sultan Nuku 373, di Kabupaten Kepulauan Sangihe, bisa dikunjungi oleh masyarakat dan terbuka untuk umum. “Silahkan, masyarakat bisa melihat, bersama prajurit di atas kapal, dan pesawat partoli maritim. Dan masyaranat bisa berkunjung dan melihat lebih dekat, alutista yang kita miliki,” tambahnya.
(ROBIN)