Sulut,GN- WCS adalah singkatan dari Wildlife Conservation Society yaitu suatu lembaga penelitian Internasional yang bermarkas di New York, didirikan di New York pada tanggal 26 April 1895 dengan nama “The New York Zoological Society. Yayasan ini memulai kegiatannya dengan tujuan yaitu pendidikan masyarakat, penelitian zoology dan perlindungan satwa liar. WCS telah bekerja di 53 negara yang tersebar di Afrika, Asia, Amerika latin dan Amerika utara untuk melindungi hutan rimba yang merupakan rumah bagi jutaan spesies mulai dari kupu-kupu hingga harimau dan gajah. WCS telah bekerja di Indonesia sejak tahun 1965 dan membuka kantor pada tahun 1991 dengan nama WCS Indonesia Program. Dengan lebih dari 100 peneliti dan staf lapangan yang bekerja di seluruh Indonesia. WCS memiliki staf lapangan terbesar dari seluruh organisasi Internasional yang bekerja di Indonesia.
Lembaga WCS ini bekerjasama dengan Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulut menggelar sosialisasi konservasi Selasa, 25/6/19) bagi stake holders yang ada di Sulut bertempat di hotel ibis manado.
Sebagai nara sumber yakni Kepala DKP Provinsi Sulut Ir Ronald Sorongan di dampingi Kepala Bidang PRL-PSDKP Christy Saruan.
Disela-sela kegiatan tersebut, Manager Marine WCS Rein Paat saat diwawancarai awak media ini mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi konservasi di tujukan bagi para stake holders yang ada di Sulut. “Di sulawesi Utara ini ada tiga tentang konservasi. Dan ini adalah sosialisasi awal tentang konservasi bagi stake holders terkait. Jadi kami hanya membantu DKP Sulut dalam perancangan pengembangan sistem sonasi,” ujarnya.
Lanjutnya acara ini sebenarnya kami ingin berpartisipasi membantu DKP memulai rancangan pengembangan sonasi,menyusun hingga mengusulkan ke kementerian. ” Jadi kegiatan ini,kami hanya ingin berpartisipasi membantu Dinas Kelautan Dan Perikanan untuk menyusun sonasi dan sampai mengusulkan ke kementerian,” pungkas WCS Marine Manager ini. (sisco)