Sulut,GN- Paskah adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai “anak domba Paskah”. Umat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
Untuk merayakan Paskah, jemaat kolom dua GMIM Bukit Hermon secara sederhana menggelar ibadah Minggu,(21/4/19). Sebelum melaksanakan ibadah, Ketua Panitia Paskah kolom dua Jhon Lembong,SH,MH menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh jemaat dan undangan yang hadir. “Saya sampaikan selamat datang dan selamat kita mengikuti ibadah perayaan paskah,”ucapnya.
Usai mendengarkan ucapan selamat datang dari ketua panitia,dilanjutkan dengan ibadah di pimpin oleh pendeta Mieke Tololiu,MTh. Dalam khotbahnya pendeta Mieke Tololiu menguraikan tentang kebangkitan Yesus Kristus yang telah terbukti berkuasa. ” Kebangkitan Yesus Kristus sebagai sentral dan menjadi perhatian kita sebagai jemaat dan umat Tuhan. Kita sebagai umat Tuhan harus memberitakan kebangkitan Yesus Kristus meneruskan karya penyelamatan Dia,” urainya.
Lanjutnya mengatakan sebagai umat Tuhan,kita harus mewartakan dan memberitakan kebangkitan Yesus Kristus kepada semua umat manusia. “Kita sudah melihat kemahakuasaan Tuhan yang sudah bangkit. Mari kita jadikan ini sebagai semangat paskah. Jemaat kolom dua terus kokoh dan bergandengan tangan bahkan ada kebersamaan, terus bangkit berkarya untuk kemuliaan nama Tuhan,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, disela-sela ibadah perayaan Paskah,Pemuda dan Remaja membawakan puji-pujian untuk kemulian Tuhan.
Usai ibadah, Penatua Kolom dua Denny Sumolang,MA dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ibadah perayaan Paskah kolom dua. ” Menghayati paskah, makna paskah adalah kemenangan di mana kubur hilang,Yesus bangkit. Paskah adalah masa depan kita semua.Kta harus melihat kedepan terus memahami dan memaknai.Dengan semangat paskah, kita saling menghargai dan memahami dan terus memberi diri dalam pelayanan.Beda pendapat ,kita tetap baku-baku bae dan yang paling pokok, kita bersyukur,” tutup penatua Sumolang. (redaksi)