Tunjang Wisata Para Lelle Upacara Adat Tradisional Seke Kembali Diaktifkan

oleh -295 views
oleh
image_pdfimage_print

SANGIHE,GN- Pulau Para Lelle yang merupakan desa Wisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki pesona alam yang luar biasa sehingga pulau ini dijuluki negeri 8 pantai.

Selain pesona alam, di pulau ini juga terdapat cerita-cerita rakyat menarik serta memiliki budaya adat tradisional.

Salah satu upacara adat tradisional di Kampung ini yang dilaksanakan orang tua dahulu yaitu seke yang merupakan alat penangkap ikan layang/malalugis (decapterus),yang sangat sederhana dan memiliki keanehan.

Seperti ini sekilas tentang seke yaitu hanya anyaman bambu yang sudah dipotong dan dianyam sehingg menjadi satu jaring/pukat (soma) tradisional berukuran 25 meter panjang,dan lebarnya 80 cm.seke sebagai alat penangkap ikan adalah pengembangan dari alat penangkap ikan berupa daun kelapa yang dipintal pada sebuah tali dan ditarik kedua ujungnya sampai kedarat dengan hasil ikan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat waktu itu.Dan kemudian dikembangkan menjadi seke nanti pada tahun 1678 atas perintah raja Manganitu/maubungang yang bernama Martin Don Lazaru.Saat itu seke dikenal pada semua masyarakat yang mendiami kepulauan yang besar khusus diwayah klaster Tatoareng terdiri dari pulau-pulau kecil sebagai tempat atau sumber penghasilan ikan layang/malalugis (decapterus).

Baca juga:  Bupati JEG Lantik 82 Pejabat Administrator Dan Pengawas Di Lingkungan Pemkab Sangihe

Pembuatan seke /pandihe dimulai pada saat memperhatikan kedudukan atau paredaran bintang dan bulan dilangit waktu bintang sabit timbul (hiabe sumepu) dan biasanya pada bulan juni .

Upacara adat seke ini merupakan budaya masyarakat pulau Para lelle dan 20 tahun belum diaktifkan,dan saat ini untuk mendukung dan menunjang pulau Para Lelle sebagai desa wisata,saat ini upacara adat seke kembali diaktifkan dengan kunjungan kerja Penjabat Bupati Rinny Tamuntuan ke Pulau Para (8-9 oktober 2022) yang langsung menyaksikan proses pembuatan seke.

Kepala dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Dr.Femmy Montang,SE,AK,M.Acc kepada gemparnews.com mengatakan bahwa upacara adat seke merupakan budaya masyarakat desa wisata Para Lelle yang diaktifkan kembali setelah kira-kira 20 tahun dilaksanakan.

Baca juga:  Marfein Hontong Siap Berkompetisi di Pileg 2024, Termotivasi Untuk Suarakan Aspirasi Masyarakat

” Acara seke merupakan metode penangkapan ikan tradisional yang menggambarkan kekuataan kebersamaan dan kekompakan masyarakat.kedepan upacara adat seke akan dilakukan secara rutin dan pastinya akan menjadi salah satu sekian banyak keunikan yang dimiliki oleh desa wisata Para Lelle,”ujar Montang.(ROBIN).

No More Posts Available.

No more pages to load.