Manado,GN- Akibat sering kebanjiran dan bisingnya suara Gardu PLN di SD Inpres Bunaken yang memang terlalu dekat sehingga mengganggu aktifitas belajar Murid, hal ini menginisiasi Pemerintah menggabungkan (merger) Sekolah Inpres dan SDN 01 Bunaken.
Dari hasil penelusuran media ini, warga setempat ikut mendukung program pemerintah ini.
Seperti penuturan dari Kepala Sekolah (kepsek) SD Inpres Bunaken, Yuliana Surupati yang turut mendukung program pemerintah terkait penyatuan dua sekolah ini. Dirinya berharap, dengan melakukan penyatuan dua sekolah ini, bisa meningkatkan kualitas pendidikan di pulau Bunaken.
“Saya tetap mendukung semua program pemerintah, dalam hal ini merger dua sekolah ke SDN 01 Bunaken. Tentunya, dengan harapan fasilitas dan mutu pendidikan bisa ditingkatkan,” tutut Surupati.
Salah satu orang tua murid di SD Inpres Bunaken pun turut mengutarakan keinginannya untuk dilakukan merger.
“Kami sebagai rakyat biasa tentunya terus mendukung dan mensupport semua kegiatan pemerintah Kota Manado. Namun sekiranya, apabila harus di lakukan merger kami berharap kualitas dan fasilitas sekolah ditingkatkan, karena ini untuk kebaikan kita semua,” ucap orang tua murid SD Inpres Bunaken, Anita Lungala.
Sama halnya dengan orang tua murid yang bernama Dion Moyo. Ia menambahkan, pemerintah pasti melakukan hal demi kebaikan bersama warga Bunaken. Sehingga menurutnya, proses merger perlu dilakukan.
“Saya mendukung semua program pemerintah, termasuk penyatuan sekolah Inpres Bunaken ke SDN 01 Bunaken. Ini untuk kebaikan semua, mari dukung apa yang pemerintah buat untuk Bunaken,” tutup Moyo.
Sementara itu, ada juga warga disana yang masih meminta Pemerintah lewat Dinas Pendidikan Kota Manado untuk mensosialisasikan lagi secara intens kepada orang tua murid dan warga mengenai manfaat dan keuntungan atas penggabungan kedua sekolah tersebut.” Kami bukannya menolak, apa yang telah diputuskan Pemerintah akan kami terima, tapi sosialisasikan dulu agar kami bisa mengetahui secara jelas manfaat dibalik penggabungannya, karena harapannya, anak-anak kami boleh bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak,” tandas Malik Paransa dan Ferdinan Palentongan.(dfy)