UPT BP2MI Manado Gelar Rapat Virtual Bersama Pemkab Mitra,Bolmong Dan Bolmut

oleh -32 views
oleh
image_pdfimage_print

Manado,GN- UPT BP2MI Manado dan pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) serta Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Kamis, (21/10/2021) menggelar rapat virtual dalam rangka membahas kesepakatan bersama yang akan dilakukan antara pemerintah daerah ketiga kabupaten tersebut dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Rapat virtual yang digagas oleh UPT BP2MI Manado ini turut dihadiri Asisten I Kabupaten Minahasa Tenggara, Asisten II Kabupaten Bolaang Mongondow, Asisten I Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Biro Perencanaan dan Administrasi Kerjasama BP2MI, Biro Hukum Dan Humas BP2MI.

Kesempatan itu, kepala BP2MI Benny Rhamdani ikut menyempatkan hadir untuk menyapa seluruh peserta.

Terkait rencana penandatanganan nota kesepakatan yang akan diadakan dalam waktu dekat, kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag menyebutkan bahwa draft nota kesepakatan telah disetujui oleh seluruh pihak dalam rapat virtual ini.

Baca juga:  Silaturahmi Dengan Walikota Kota Manado, UPT BP2MI Manado Paparkan Peluang Kerja Ke Luar Negeri

“Ruang lingkup dalam Nota Kesepakatan telah disetujui oleh seluruh Pemkab dan BP2MI. Tinggal langkah-langkah teknis untuk pelaksanaan yang akan dibahas untuk dituangkan dalam Rencana Kerja” ungkap Hendra.

Lebih lanjut Hendra meyebutkan bahwa rapat pembahasan nota kesepakatan ini merupakan awal yang baik dari kerjasama sinergis lintas kelembagaan.”Rapat kali ini berhasil mencapai kesepakatan terkait draft yang nantinya akan ditandatangani oleh ketiga Pemkab dengan BP2MI sebagai bentuk implementasi pelaksanaan amanah UU No 18 tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia serta sebagai bentuk kerjasama sinergis yang baik lintas kelembagaan” kata Hendra.

Dalam kesempatan yang sama, Hendra juga turut menyampaikan rencana strategis dari UPT yang Ia pimpin, khususnya terkait rencana penempatan untuk meningkatkan penempatan CPMI profesional pada beberapa jabatan yang ada di luar negeri khususnya di negara Jepang.

Baca juga:  Walikota AA Arahkan PD Pasar Bantu Atasi Masalah Sampah

“Ada sekitar 14 sektor pekerjaan di Jepang yang saat ini sedang membutuhkan tenaga kerja asing. Dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan juga cukup banyak yaitu sebesar 345.150 orang yang dibagi dengan beberapa Negara Asia lain, dengan gaji mulai dari Rp. 20 jutaan per bulannya. Saat ini yang bisa diisi oleh pekerja asal Indonesia adalah di sektor perawat lansia, pertanian, industri pelayanan makanan, dan industri pengepakkan makanan dan minuman karena saat ini ke-4 industri ini yang sudah ada tesnya di Indonesia. Kedepannya 10 sektor pekerjaan yang lain juga pasti dapat diisi oleh PMI, kami tinggal menunggu tesnya dibuka di Indonesia ” tutup Hendra. (*/sisco)

No More Posts Available.

No more pages to load.