Tantangan Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi Covid-19

oleh -35 views
oleh
image_pdfimage_print

Penulis : Eunike Mandolang SPd, MPd
(Dosen FIP Universitas Katolik De La Salle Manado)

Manado,GN- Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Virus ini sudah menyebar di hampir seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 juga memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Laju penyebaran covid-19 yang terus meningkat di Indonesia, mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Berbagai cara telah dilakukan seperti stay at home, work from home (WFH) selalu menggunakan masker saat keluar rumah, physical distancing (menjaga jarak fisik), membatasi interaksi dan mobilitas untuk meminimalisir persebaran Covid-19.

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi.

Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa ‘berhenti’ dari rutinitasnya, untuk memaknai apa yang sebenarnya dicari dari kehidupan.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing ini kemudian menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan, seluruh proses pembelajaran anak usia sekolah dari SD sampai pada Perguruan Tinggi dilakukan melalui pembelajaran online (online learning) selama masa darurat Covid-19.

Dengan adanya keputusan ini tentunya bukan hal mudah dan menjadi tantangan baru dalam dunia pendidikan, dan pembelajaran online (online learning) atau daring ini menjadi sistem pembelajaran alternatif di tengah pandemi. Guru dan siswa serta orang tua yang harus ikut mendampingi anak saat belajar dari rumah juga mendapatkan tantangan dalam menjalankan proses pembelajaran daring ini. Sistem pembelajaran daring ini dilakukan melalui media laptop atau ponsel dengan aplikasi pendukung seperti WhatsApp, Zoom, Google Classroom, dan Google meet.

Baca juga:  Dirut PD Pasar Roland Roeroe Apresiasi DPRD Manado Suport Reformasi PD Pasar

Tantangan yang paling umum dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini adalah kurangnya pemahaman guru dan siswa dalam penggunaan teknologi dan terbatasnya akses jaringan internet. Padahal hal ini merupakan bagian terpenting untuk menjalankan sistem pembelajaran daring ini. Hal ini menjadi salah satu kendala dan tantangan besar yang harus dihadapi, dalam keterbatasan ini menyebabkan proses belajar mengajar dengan sistem pembelajaran daring ini tidak optimal dan hasil yang didapat pun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Bukan hanya itu, dengan memberlakukan sistem pembelajaran online (online learning) atau daring banyak siswa yang mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru bahkan tugas nya bisa dua kali lipat dari tugas biasa ketika memberlakukan pembelajaran secara tatap muka. Dengan sistem pembelajaran daring ini banyak siswa yang mengatakan tidak bisa memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru karena komunikasi yang terbatas dengan sistem pembelajaran daring ini, apalagi untuk anak usia SD kelas 1dan 2 yang sangat memerlukan bimbingan dari guru secara langsung.

Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mereka harus bisa membagi waktu antara bekerja dan mendampingi anak saat pembelajaran daring. Bagi orang tua yang memiliki anak yang berada di tingkat Sekolah Dasar (SD) memiliki tugas ekstra yaitu memberikan penjelasan kepada anak-anak nya mengenai materi dan tugas yang diberikan guru. Ibu Rilianti. R (Ibu Rumah Tangga, 33 tahun) mengatakan bahwa dia harus menjelaskan sistem sekolah daring kepada anak nya yang masih berada di bangku sekolah dasar “ kita musti pelajari dulu tu tugas dan menjelaskan berulang-ulang kali kepada anak saya saat anak saya bertanya tentang tugas, saya juga harus memberikan pengertian kepada anak saya saat dia malas belajar” tuturnya ketika diwawancarai.

Baca juga:  Direktur SDM Pendidikan dan Umum RSUP Prof Dr RD Kandou Manado Nara Sumber Diklat Mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu

Dari tantangan-tantangan yang dirasakan oleh guru, siswa, dan orang tua siswa terkait pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini maka diharapkan kita dapat beradaptasi dengan sistem pendidikan sekarang. Untuk itu, pemahaman terhadap teknologi sangat penting untuk menghadapi tantangan pembelajaran daring ini. Semua tantangan dalam pembelajaran daring ini tentunya dapat dilaksanakan dengan baik tentunya dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, guru, siswa dan orang tua siswa .

Kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita. Pandemi Covid-19 memang sangat memberikan efek bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga. Kita harus siap untuk beradaptasi dengan kehidupan new normal saat ini.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.(**)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Gempar News di saluran WHATSAPP

No More Posts Available.

No more pages to load.