Makalalag : Pengiriman PM Salah Satu Solusi Mengurangi Pengangguran Di Sulut

oleh -1 Dilihat
oleh
Kepala UPTD BP2MI Sulut Hendra Makalalag ( foto : gemparnews.com)
image_pdfimage_print

Sulut,GN- Pekerja Migran (PM) merupakan penyumbang devisa besar bagi negara maupun daerah. Sesuai dengan data yang ada sejak tahun 2017 hingga 2020, ribuan Pekerja Migran asal Sulawesi Utara (Sulut) tersebar di beberapa negara. Pekerja Migran memberikan banyak sumbangsi bagi daerah khususnya Sulawesi Utara.

Kepala UPTD BP2MI Sulut Hendra Makalalag ( foto : gemparnews.com)

 

Hal ini di sampaikan oleh Kepala UPTD BP2MI Sulut Hendra Makalalag kepada awak media gemparnews.com ketika di temui diruangan kerjanya Rabu, (27/01/2021).
” Bayangkan jika ribuan Pekerja Migran ini dalam sebulan mengirimkan uang ke daerah untuk keluarganya,tidak sedikit pemasukan devisa untuk daerah karena banyak uang yang beredar,” jelas Makalalag.

Sementara pengangguran di Sulut lanjut Makalalag sesuai dengan data BPS pengangguran di tingkat sarjana, diploma II,III dan S1 sekitar tiga puluh satu ribu lebih sedangkan di tingkat SLA sebanyak tujuh puluhan ribu pengangguran di Sulawesi Utara. Dan sejak tahun kemarin di masa pandemi banyak yang di PHK dan juga di rumahkan.” Pengangguran menjadi banyak dan meningkat. Nah solusinya seperti apa?. Harus menjadi Pekerja Migran di luar negeri,” ungkapnya.

Baca juga:  Selang Tahun 2022, BP2MI Catat 322 Warga Sulut Kerja Di Luar Negeri

Data Pekerja Migran Asal Sulut Tahun 2017 - 2020 (foto : ist)

Dia berharap koordinasi dengan pemerintah daerah di Sulut sekiranya dapat terjalin dengan baik. ” Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah,untuk dapat dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah. Sebab ini salah satu langkah dan solusi mengurangi tingkat pengangguran,” terangnya.

Disamping itu, BP2MI Sulut telah melakukan langkah dan terobosan yakni melakukan sosialisasi ke beberapa kabupaten dan kota di sulut. “Sasaran kami adalah sekolah lanjutan atas dimana sosialisasi yang lakukan bagi siswa kelas tiga. Karena pada saat mereka lulus nanti usianya sudah mencapai 18 tahun dan itu adalah usia produktif untuk bekerja. Juga kami melakukan sosialisasi kepada beberapa sekolah maritim termasuk Politeknik kelautan,politeknik di Minsel dan juga Politeknik di Nusa Utara,” tutupnya. (sisco)

Baca juga:  Fransiscus Andi Silangen Pimpin Rapat Banggar, Toni Supit Pertanyakan Hutang Beban Pegawai 2022 Ke TAPD

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Gempar News di saluran WHATSAPP

No More Posts Available.

No more pages to load.