Sulut,GN- Presiden RI, Joko Widodo meminta PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) untuk segera membangun Manado Marine Bay dan pembangunannya juga diminta harus tuntas dalam dua tahun, dimulai sejak 2020 mendatang.
Ini disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Manado dan Pelabuhan Bitung pada Jumat,(05/07/19)pekan lalu.
Selain meminta Pelindo IV segera membangun Manado Marine Bay, orang nomor satu di Indonesia ini juga meminta agar BUMN yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan ini kembali menyiapkan rute Bitung – Davao untuk ekspor langsung ke Filipina dari wilayah di Sulawesi Utara tersebut.
Sesuai rilis yang diterima media ini, Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang mengatakan bahwa rencana membangun Manado Marine Bay dan persiapan rute Bitung – Davao sudah disampaikan kepada Menteri BUMN, Rini M. Soemarno dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
“Bahkan [Pelindo IV] sudah menyiapkan master plan Manado Marine Bay. Pembangunan tersebut untuk mendukung program pariwisata yang terintegrasi,” kata Farid.
Keseriusan Pelindo IV untuk membangun Manado Marine Bay dan menyiapkan rute Bitung – Davao juga nampak dari koordinasi intens yang sudah dilakukan dengan pihak Pemprov Sulut maupun Pemkot Manado dan Pemkot Bitung.
“Kami targetkan rencana membangun [Manado Marine Bay) tuntas dalam dua tahun sejak konstruksi pada 2020 nanti. Hal itu sesuai dengan yang diharapkan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan Manado Marine Bay (MMB) yang berada dalam kawasan wisata Taman Laut Bunaken, dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Manado sebagai Kota Pariwisata dan Kota Penyelenggara Kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).
Selain membangun MMB, BUMN kepelabuhanan ini juga akan melakukan pengembangan Pelabuhan Manado, yakni membangun dermaga 4 ukuran 6 x 10 meter persergi, pengerukan kolam pelabuhan kedalaman -4 LWS, pembangunan terminal penumpang dengan luas 1.600 meter persegi dan lapangan penumpukan seluas 2.150 meter persegi.
Lanjut Farid, pihaknya juga siap mendukung kegiatan ekspor langsung dari Bitung ke Filipina melalui Davao, dengan segera menyiapkan rute Bitung – Davao.
Pelindo IV sendiri sudah pernah menyiapkan rute Bitung – Davao untuk ekspor langsung ke Filipina, menggunakan Super Shuttle RoRo 12. Ketika itu, Jokowi bersama Presiden Filipina, Rodrigo Duterte melepas kapal RoRo tersebut untuk menempuh pelayaran perdana dari Davao menuju Pelabuhan Bitung, pada 30 April 2017 silam.
Pembukaan rute Davao-Bitung saat itu seakan menjadi pelepas dahaga karena ekspor Sulawesi Utara sebelumnya dilakukan memutar, lewat Jakarta lalu singgah ke Singapura sebelum melawat ke Manila hingga akhirnya ke Davao. Tercatat, total ekspor Sulut ke Filipina, sebelum pembukaan rute Davao – Bitung, mencapai US$23,82 juta.
Untuk diketahui, rute Bitung-Davao sendiri merupakan bagian dari Master Plan Konektivitas ASEAN dan cetak biru dari The East Asean Growth Area yang sudah dirintis sejak 1994. Inisiatif ini melibatkan empat negara ASEAN, yakni Indonesia, Brunei, Malaysia dan Filipina.
Saat itu, Kementerian Perhubungan mengestimasi bahwa waktu tempuh rute Davao-General Santos-Tahuna-Bitung hanya mencapai delapan hari dengan ongkos US$550 per TEUs. Waktu dan biaya ini jauh lebih irit dibandingkan dengan jalur konvensional Bitung ke Manila yang mencapai lima minggu dengan biaya US$2.000 per TEUs.
Kemenhub juga bahkan meminta kepada pihak Pelindo IV agar memberikan diskon khusus untuk pelayaran Bitung – Davao. “Dan [kami] pada prinsipnya setuju untuk memberikan insentif berupa [diskon khusus] tersebut,” tukas Farid.
Dia menambahkan, sebagai pemicu untuk meningkatkan volume ekspor ke Filipina dan sebaliknya, harus ada barang balik berupa kebutuhan rumah tangga dan elektronik yang dapat langsung dikirim dari Filipina ke Bitung, sehingga rute tersebut akan menjadi kontinyu.
Terpisah, Direksi PT Pelindo IV mengapresiasi kinerja dan upaya General Manager (GM) Cabang Manado, Drs John Lapod,MM yang menjadi konseptor MMB.
Sebagai putra daerah asli Sulawesi Utara, dirinya sangat berkomitmen untuk kemajuan daerah dan pariwisata Sulut. (*/Sisco)