SANGIHE,GN-Untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar pelatihan pemandu wisata bertempat di pantai Pananualeng selasa (15/11/2022).
Pada kegiatan pemandu wisata tahun 2022 dinas Pariwisata Daerah Kabupaen Sangihe menghadirkan narasumber dari Propinsi yaitu,Prof.Dr.Bet El S.Lagarense,MMTour guru besar Pariwisata Politeknik Manado membawakan materi tentang sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata bidang Kepanduan,Christian Tambingon Ketua Asidewi Sulut membawa materi kelembagaan destinasi,Mario Salomo Saroinsong Pantow ketua HPI sulut membawa materi teknik pemanduan dan Praktisi Pariwisata Hartini Mochtar membawa materi excellent service for tourism.
Peserta pelatihan yaitu dari utusan dari kampung-kampung yang masuk desa wisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Narasumber Prof.Dr Bet El S.Lagarense,MMTour ketika membawakan materi mengatakan untuk menjadi kompeten harus memilik tiga hal yaitu skill,knowledge dan attitude.
” skill atau ketrampilan yang dimiliki seorang Pariwisata,modal sukses dalam pekerjaan pariwisata penguasaan ilmu,juga motivasi kerja dan etos kerja yang baik,”kata Prof Bet.
Guru besar Pariwisata Politeknik Manado ini menerangkan bahwa kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki dari seseorang dan seseorang memiliki sertifikat kompetensi berarti seseorang memiliki kemampuan dan punya wewenang dalam pekerjaanya.
Lanjutnya bahwa seorang pemandu wisata harus bisa berkomonikasi baik dengan tamu ada skillnya serta memiliki leadership atau kepemimpinan.
” Guid harus bisa berkomonikasi dengan baik,dan memiliki leadership atau kepemimpin untuk memimpin rombongan tamu ketika melakukan perjalanan wisata,”terang Guru besar Pariwisata Politeknik Manado ini.
Christian Tambingon Ketua Asidewi sulut dalam materinya menyampaikan Materi Kelembagaan di Destinasi,Budaya sangihe harus di Promosikan seluas-luasn nya ,karna mempunyai Budaya yang unik dan kreatif .
Pelatihan Peningkatan SDM yang yang di buat Dispar sangihe sangat tepat sasaran , hal ini akan akan bisa meningkatkan wawasan pelaku wisata di sangihe ini tentang sadar wisata dan bisa mensosialisasikan ke Masyarakat lokal.
” Dengan ada nya Desa-desa wisata yang ada di kabupaten kepulauan sangihe bisa merubah mainset masyarakat lebih baik dan bisa menciptakan peningkatan Ekonomi untuk masyarakat,” ucap Tambingon
Mario Salomo Saroinsong Pantow ketua HPI Sulut memberikan materi tentang teknik pemanduan yaitu soft skill,apa saja yang dilakukan seorang pemandu wisata baik dari SOP, dan kodek etik.
Pantow menjelaskan bahwa pramuwisata adalah penerjemah,teman perjalanan saat berwisata orang yang tahu seluk beluk Pariwisata,penghibur dalam kendaraan,pelawak dalam kendaraan,souvenir seller dan fotografer dalam berwisata.
Sementara Hartini Mochtar Praktisi Pariwisata menyampaikan materi exellent Service atau pelayanan Prima.
Dijelaskan Hartini bahwa pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dan memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan dengan kata lain pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas suatu pelayanan sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/ masyarakat.
” ingat profesionalah dalam melayani tamu dengan selalu senyum dan bertegur sapa dengan tamu,tanggap terhadap kondisi tamu dan menolong tamu,mendahulukan kepentingan tamu,mendepati janji yang dibuat dengan tamu,memberikan informasi yang tepat,memberikan pelayanan dengan kualitas yang sama kepada tamu,menjaga kebersihan,keamanan dan keamanan,bekerja sama dan kreatif,”jelas wanita murah senyum ini.
Kepala dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Dr. Femmy Montang,SE,AK,M.Acc melalui Kabid Destinasi dan Industri Yulisye Samalari,S.Pd menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang sudah membawakan materi,dan kepada seluruh peserta Samalari berharap dengan materi yang sudah didapat agar dapat diimplementasikan di kampunng masing-masing.
“Atas nama kepala dinas Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada para narasumber yang sudah membawakan materi,dan harapan kami kepada seluruh peserta pelatihan kiranya ilmu yang sudah diperoleh dapat di terapkan dan diimplementasikan di kampung masing-masing,”harap Samalari.(ROBIN)