SANGIHE,GN – Stok obat-obatan yang diperuntukan bagi Puskesmas di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara aman ketersediannya.
Bahkan saat ini pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Sangihe sedang menyiapkan data administrasi untuk pengadaan obat tahun anggaran 2021.
“Untuk stok obat kebutuhan puskesmas yang tersimpan di gudang farmasi Dinkes Sangihe dijamin aman dan selalu siap jika dibutuhkan. Saat ini kami juga sedang menyiapkan data administrasi untuk pengadaan lagi jatah stok obat tahun 2021,”kata Kepala Seksi Kefarmasian Alkes dan PKRT Dinkes Sangihe, Rillya Tasin, Selasa (25/05/21).
Namun meski stok obat aman, tetap saja ada kendala tidak tersediannya beberapa jenis obat yang dibutuhkan.
Hal ini bagian dari kelemahan sistim pengadaan obat yang menggunakan sistim e-purchasing atau kontrak katalog, dimana untuk pengadaan obat sistimnya maupun anggarannya langsung disiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Karna menggunakan sistim e-purchasing, tak jarang pihak penyedia obat tidak bisa memenuhi kebutuhan beberapa jenis obat yang kami minta, sehingga beberapa jenis obat yang telah dimasukan dalam daftar kebutuhan tidak dapat disanggupi pihak penyedia,”kata Rilya.
Sebetulnya menurut wanita yang juga pelatih zumba, ada solusi untuk mengatasi stok obat yang tidak bisa dipenuhi pihak penyedia, yaitu perlu sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) selain anggaran Kemenkes, namun sayangnya sejak dua tahun terakhir ini anggaran DAU untuk pengadaan obat di APBD Sangihe sudah tidak lagi dialokasikan.
“Kalau kita punya DAU selain anggaran Kemenkes, kita boleh mengadakan sendiri obat dari penyedia lain ketika penyedia obat yang disiapkan Kemenkes tak sanggup memenuhi jenis obat yang kami minta. Tapi karena anggaran obat lewat DAU sudah tidak ada, kami juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasinya, semua terhalang oleh sistim,”terangnya.(ROBIN)