Angin Segar Investor, Petani Kelapa, Cengkeh, Pala Di Sulut Bergairah Kembali

oleh -40 views
oleh
image_pdfimage_print

 

Sulut, GN- Komoditi hasil bumi Kelapa, Cengkeh, dan Pala akhirnya mendapatkan jawaban dari permasalahan harga hasil bumi selama ini masih menjadi polemik di kalangan petani di Sulut.

Melalui Anggota parlemen RI Mindo Sianipar dari komisi VI, memberikan solusi terbaik ke petani dengan membawa Investor dari negara India ke Sulawesi Utara yang nantinya akan membeli hasil bumi dari sulut, terutama Kopra, Cengkeh dan Pala.

Mindo menjelaskan bahwa ini adalah tugas saya sebagai wakil rakyat, jadi harus mensejahterakan rakyat.”Harus ingat bahwa tugas dan tanggung jawab anggota DPR RI bukan di dapil masing-masing, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu kedepanya semoga ini menjadi jalan keluar dan solusi terbaik untuk masyarakat petani yang berada di sulut”. Ucap Mindo dihadapan perwakilan petani Kelapa, Cengkeh, dan Pala, saat dalam pertemuan di gedung serbaguna DPRD Sulut, Selasa (2/11/2020).

Baca juga:  Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono Resmikan Jembatan Gantung Manembo Nembo

Turut hadir juga Manu Mercandani selaku Direktur Utama (dirut) PT. Sarana Alam Indonesia dan Fanny Legoh anggota Komisi VI DPRD Sulut.

Dirut mengatakan akan membuat plan of action karena ada beberapa produk yang akan di pasarkan ke india, jika memenuhi standard permintaan pasar india baru kita mulai.

“Nanti akan di dihadirkan semacam plan of action karena ada beberapa produk di sulut yang akan kita pasarkan ke india. Nanti kita buatkan rencana kerja misalnya Cengkeh, kalau memenuhi standard keinginan pasar india baru kita laksanakan”. Ungkap manu.

Lanjutnya, kalau secara gamblang kualitas itu bisa diterima pembeli dari india. Tetapi semua harus mengikuti sesuai kualitas permintaan pasar. Misalnya ada beberapa hal yang harus kita ikuti seperti kadar airnya, atau pun packagingnya.

Baca juga:  45 Anggota DPRD Sulut Periode 2019-2024 Resmi Dilantik

Fanny Legoh pun mengatakan bahwa hal ini adalah Anugerah Tuhan untuk petani di Sulut. “Ini anugerah Tuhan bagi sulut terutama petani sulut, karena selama ini tidak ada investor yang mampu membawa pembaruan bagi hasil bumi sulut tersebut”. Ujar anggota komisi VI DPRD Sulut itu.

“Hanya satu kunci bagi petani, adalah disiplin petani dalam menghasilkan produk berkualitas. Kita mau ekspor harus punya kualitas, jangan sampai hanya euforia tapi menurunkan kualitas”. Tutup Legoh seusai dari pertemuan dengan perwakilan Petani di sulut. (Sisco)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Gempar News di saluran WHATSAPP

No More Posts Available.

No more pages to load.