Manado,GN- RSUP Prof Dr R D Kandou Manado melaksanakan edukasi kesehatan kepada masyarakat sulawesi utara khususnya dan di Indonesia umumnya melalui zoom, Rabu (28/10/ 2020) . Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kanker payudara sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 26 Oktober. Kegiatan yang mengusung tema ” Kenali dan Tangani Kanker Payudara” di ikuti sekitar 108 peserta baik yang dari sulawesi utara maupun dibeberapa daerah di Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Utama diwakili Direktur SDM,Pendidikan dan Umum Dr dr Ivonne Elisabeth Rotty, MKes didampingi oleh Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSUP Kandou dr Neni Ekawardani.
Direktur menyambut baik atas digelarnya edukasi kesehatan yang difasilitasi oleh Instalasi Promosi Kesehatan (Promkes) RSUP Kandou Manado, karena hal ini sangat penting sekali untuk terus diedukasi kepada masyarakat khusunya bagi kaum wanita mengingat penderita penyakit kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama .
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita kanker payudara lanjut dr Ivonne, maka rumah sakit kandou melakukan terobosan dengan menghadirkan layanan unggulan seperti Automated Breast Ultrasound System (ABUS) dan Mammografi untuk mendeteksi dini risiko adanya tumor payudara jinak atau ganas. Sehingga dapat didiagnosa guna mendapat penanganan yang cepat dan sudah bisa digunakan oleh pasien BPJS. dengan harapan bahwa hadirnya alat-alat canggih ini merupakan solusi nyata dalam upaya menurunkan kasus penyakit kanker payudara yang masih menempati urutan nomor satu di tingkat nasional maupun dunia. “Dimasa pandemi Covid-19 rumah sakit kandou tidak hanya memperhatikan pelayan covid semata tetapi juga memperhatikan pelayanan esensial , serta pelayanan diluar Covid-19 tetap di kedepankan juga,” kata Direktur.
Tersedianya alat canggih ini didukung tim medis yang ahli di bidang tersebut, dan akan mempercepat penanganan penyakit-penyakit tersebut secara baik di Sulawesi Utara dan sekitarnya. dan metode diagnosis, Mammografi masih menjadi pilihan utama untuk mendiagnosis adanya kanker payudara.
Deteksi dini dengan Mammografi akan membuat wanita memiliki kesempatan lebih banyak untuk proses penyembuhannya. Sedangkan metode ABUS adalah pilihan skrining alternatif ultrasonografi yang nyaman dan tidak terionisasi untuk perempuan dengan jaringan payudara yang padat. ABUS telah terbukti menemukan 55% lebih kanker invasif, dengan waktu pemeriksaan singkat.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan zoom tersebut dr Harlinda Haroen, SpPD Khom, Finasim menyampaikan mengenai bagaimana masyarakat dpt mengenali kanker payudara, cara melakukan deteksin dini terhadap kanker payudara, dan bagaiman penanganan dan terapi pada kanker payudara termasuk mitos dan fakta seputar kanker payudara. Demikian pula dengan dr Enrico Napitupuli, Sp Onk Rad memaparkan tentang bagaimana tatalaksana Radioterapi pada pasien kanker payudara.(*/framu)