Manado,GN- Proses pencairan Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) Di Sulawesi Utara sampai saat ini belum ada kepastian bahkan, simpang siur.
Hal ini, sebagaimana yang terjadi di lapangan masih banyak keluhan dari kepala sekolah baik dari tingkat SD hingga SLTA, Sehingga menjadi pertanyaan kapan direalisasikan karena kepala sekolah sudah bingung dengan keadaan yang ada.
Pasalnya,para kepala sekolah ada yang meminjam uang dan memakai bunga untuk kegiatan belajar mengajar.
Melihat hal tersebut wartawan gempar news melansir kadis dikda sulut dr Grace L Punuh M Kes mengatakan mohon para kepala sekolah untuk tetap tenang dan jangan takut karena semua berkas sementara di verifikasi dan validasi di kantor pelayanan perbendaharaan negara manado ( KPPN ) dengan tujuan supaya tidak retur.
Melansir imbaun kadis Punuh tersebut awak media mencoba mengkonfirmasi kepala kantor KPPN Manado Wayan Juwena SE,ME Rabu,(15/4/2020 ) membantah kadis dikda sulut dr Grace L Punuh tentang verval. Menurut Wayan Juwena urusan verifikasi dan validasi bukan ranah KPPN Manado melainkan ada di kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. ” Soal Verval KPPN Manado tidak melayani,itu ranah Kemendikbud jadi tanya kembali pada kadis Dikda Sulut agar jelas ,”tegas Juwena.
Lanjut,kata Juwena KPPN Manado membantah apa yang di sampaikan ibu kadis terkait verifikasi dan validasi tentang bantuan operasional sekolah hal ini agar semua dapat mengerti dan memahami mekanisme yang ada.
” Tolong ini di luruskan agar tidak ada simpang siur dari semua pihak,intinya KPPN Manado tidak pernah menahan atau memperhambat pencairan apa lagi ini menyangkut dunia pendidikan dan mencerdaskan bangsa,” pungkasnya.
Hal lainnya kepala KPPN Manado menambahkan terkait pelayanan sejak januari hingga saat ini tidak melayani tatap muka dengan adanya virus corona,hanya saja masalah pencairan APBN KPPN Manado pastikan dan menjamin tepat waktu apalagi pencairan untuk penanganan virus corona menjadi prioritas utama.
” Untuk pencairan APBN KPPN Manado pastikan dan menjamin tepat pada waktunya dan apa lagi berhubungan dengan virus corona itu prioritas utama,”
ucap Wayan Juwena. ( fs )