Rangkaian Me’daseng, Bupati Khadim di Jemaat Eben Heazer Para Lelle

oleh -15 views
oleh
image_pdfimage_print

SANGIHE,GN-Hari kedua kegiatan Me’daseng di Kampung Para Kecamatan Tatoreng, Minggu (20/10) kemarin, Bupati Kepulauan Sangihe Pnt Jabes Gaghana ME menjadi khadim pada pelaksanaan ibadah minggu pagi.

Dalam persekutuan ibadah tersebut, Ketua Pelka Laki-laki Sinode GMIST ini mengambil perikop pembacaan dalam kitab Ezra 4:1-16 dengan judul Pembangunan Yerusalem Terhambat oleh Perlawanan. Dan dalam khotbahnya dengan tema Kenalilah Tantangan dan Temukan Solusi yang Tepat ini, penatua menggambarkan peran Nehemia dalam pembacaan yang merupakan seorang pemuda dipakai Tuhan untuk membangun kembali kota Yerusalem.

“Dalam bacaan kita memberikan gambaran dan catatan dimana orang israel dari waktu pembuangan,
ternyata ada penyusup yang datang untuk bersama-sama dengan niatan untuk menghancurkan pembangunan tembok yerusalem,”tuturnya.

Baca juga:  Tamuntuan Terima SK Mendagri RI, Perpanjangan Masa Jabatan Penjabat Bupati Sangihe

Kemudian juga lanjut Khadim, dalam pembacaan ada kegiatan sogok menyogok. Ternyata kegiatan ini sudah dilakukan sejak dahulu kala untuk mempengaruhi niat baik seseorang. Tetapi tetap bangsa israel kuat dalam satu kesatuan dan kebersamaan.

“Bapak ibu saudaraku yang bisa kita ambil dari tema khotbah bahwa dalam setiap kehidupan kita, pergumulan kehidupan pribadi, rumah tangga atau pelayanan gereja, kita tidak pernah lepas dari cobaan yg menghantui perjalanan kehidupan kita. Tantangan pasti ada, namun yang perlu kita pahami dan temukan bagaimana solusinya. Yakinilah bahwa keterlibatan dengan Tuhan secara sungguh-sungguh, penyerahan totalitas adalah solusi terbaik,”ucap ketua Pelka Laki-laki Sinode GMIST ini.

Baca juga:  Berhasil Wujudkan Implementasi JKN-KIS Pemkab Sangihe Terima UHC Award

Refleksi ini tambah khadim, memberi pelajaran bagi umat Tuhan bahwa penyelesaian masalah tak harus dengan emosional tetapi bawalah kepada Tuhan karena dia memiliki rencana terbaik untuk kehidupan.

“Ada empat refleksi pembacaan kita yakni pertama Tuhan pakai siapa saja untuk pekerjaannya tidak dilihat dari ketokohan atau kekayaan. kedua kita bekerja membutuhkan ketekunan dan kesabaran karena ini akan membentuk diri kita. Ketiga, kita bekerja keras dalam sebuah kebersamaan. Kita bekerja tetap dalam rel yang tuhan tuntun dan anugerahkan dalam kehidupan kita. Sehibgga jawaban dari nas pembimbing 1 tawarikh bersyukurlah kepada Tuhan. (ROBIN).

No More Posts Available.

No more pages to load.