Tanggapi Bijaksana Penilaian Masyarakat, Ini Penjelasan Dirut RSUP Prof Dr RD Kandou Manado

oleh -14 views
image_pdfimage_print

Manado,GN- Terkait pemberitaan di salah satu media online dan berbagai sorotan masyarakat yang menyasar Rumah Sakit Prof RD Kandow Manado khususnya dalam penanganan pasien covid 19 dan non covid ditanggapi bijaksana dr Jimmy Panelewen, SpB, KBD selaku Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) prof Dr RD Kandou Manado.

Dirut RSUP Prof Dr RD Kandou Manado Dr dr Jimmy Panelewen,SpB-KBD Ketika Di Wawancarai Media (foto : gemparnews)

Cara pandang dan penilaian masyarakat terhadap pelayanan di RSUP Kandou Manado menurutnya harus dilihat dari sisi mana cara pandangnya, persepsi dan ekspektasi orang per orang.

” Ini sudah di jelaskan berulang kali terkait protokol kesehatan. Namun persoalannya tidak semua orang bisa mengerti protokol kesehatan walaupun itu sudah dijelaskan berulang, mungkin mereka dalam kondisi psikologis yang tertekan,” kata Panelewen.

Baca juga:  Jaga Kerukunan, Salah Satu Pesan Istri Walikota Irene Pinontoan Kepada Kerukunan Wanita Islam Manado

Lanjut Dirut menjelaskan, misalnya prosedur tindakan yang dilakukan oleh para tenaga medis RSUP Prof Kandow sampai pasien tersebut dinyatakan terkonfirmasi covid 19 telah mengikuti
Standar Operasional Prosedur (SOP) dimana pasien yang masuk ke Rumah Sakit terlebih dahulu melalui mekanisme proses skrining. “Bila dari hasil skrining dicurigai COVID-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD atau rawat
jalan khusus COVID-19. Sebaliknya bila krining tidak dicurigai COVID-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD atau rawat jalan non COVID-19 sesuai kebutuhan pasien,” jelasnya lagi.

Dirut juga memahami posisi pasien maupun keluarga dimana pada saat yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19.

Baca juga:  HUT RSUP Prof Dr RD Kandou Manado Ke-26 Tahun Di Rayakan Sederhana

” Jadi sudah melalui prosedur ketat sesuai pengaturan alur layanan yang ada. Kalau ada anggapan yang mengatakan pihak rumah sakit sengaja mengcovidkan bahkan melakukan pembiaran pasien itu tidak benar, ” terang Panelewen.

Dirut menambahkan untuk semua elemen masyarakat turut berperan dalam pandemi yang saat ini, termasuk juga dalam menyajikan berita yang terkait pelayanan dirumah sakit. ” Membuat berita yang kurang pas bisa berakibat, sehingga masyarakat takut ke rumah sakit walaupun mereka sakit atau akan datang setelah penyakitnya sudah berat atau kritis sehingga peluang untuk selamat sangat kecil,” tandasnya. (sisco)

No More Posts Available.

No more pages to load.