SANGIHE,GN – Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana,SE,ME membuka sosialisasi dan memberi materi sosialisasi kesempatan bekerja di Jepang melalui penerimaan pekerja migran Indonesia program “G to “G” Indonesia – Jepang bertempat di Papanuhung Tampungang Lawo,Kamis (8/4/2021).
Sebelumnya laporan Kepala Dinas Tenaga Kerja Daerah Dokta Pangandaheng melaporkan sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman yang dilaksanakan senin (29/3),antara Pemerintah Kabupaten Sangihe dengan BP2MI di Jakarta,maka hari ini dilaksanakan kegiatan sosialisasi kesempatan kerja Ke Jepang melalui penerimaan pekerja Migran Indonesia program “G to “G” antara Indonesia-Jepang,” ujar Pangandaheng.
Pangandaheng menambahkan peserta sosialisasi.adalah OPD yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan,bidang penanggulangan kemiskinan,bidang yang menangani urusan pemerintahan daerah,Para Camat,Lurah,dan Kapitalaung.
” Kegiatan sosialisasi pada hari ini merupakan pertama dan menjadi pembuka untuk tahapan kegiatan mulai dari proses sosialisasi,perekrutan,penerimaan,pendidikan dan pelatihan,seleksi akhir sampai tahapan keberangkatan yang akan dipekerjakan ke Jepang,”jelas Kadis Pangandaheng.
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana ketika membuka dan memberi materi sosialisasi mengatakan kesempatan bekerja ke Jepang terkait dengan kondisi ril yang ada di Masyarakat.
” Anak-anak yang selesai sekolah belum mendapat pekerjaan ,begitu yang lulus kuliah masih ada yang belum bekerja,ini yang harus diatasi bersama,ini adalah tanggungjawab bersama termasuk Pemerintah berbagai solusi dan peluang yang ditempuh,”kata Jabes
Gaghana pun mengatakan karena ruang ruang-ruang kerja yang formal agak sempit dalam persaingan apa lagi orientasi PNS,hal ini yang harus disolusikan dan investasi di daerah masih terbatas,terkait dengan kondisi tersebut Pemerintah tidak tinggal diam,dan mencari solusi dengan kerjama sama Pemerintah dengan Pemerintah pengiriman tenaga kerja Migran ke Jepang dan memfasilitasi pelatihannya,memfasilitasi penyampaian aktivitas sampai pemberangkatannya yaitu,PT.JGEC.
” Jadi yang dikirim ke Jepang ini adalah Pahlawan devisa,berarti menyumbang devisa ke Sangihe,dan pendaftarannya mulai 8 april sampai 31 mei 2021 melalui sekretariat CPNI (Calon pekerja Migran Indonesia) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sangihe, Saya berharap sosialisasi ini Para Kapitalaung dapat menginformasikan kepada masyarakat untuk disosialisasikan,dan Saya juga menitipkan kepada ketua Sinode sebagai bahan sosialisasi juga ke Gereja-gereja untuk disampaikan,dan juga sosialisasi di Masjid,”harap Gaghana.
Sementara itu Regional Manager PT.JGEC Fourlen Margareth Mintje ketika diwawancarai Sejumlah Wartawan mengatakan pekerja migran yang lulus seleksi ke Jepang sebelum berangkat, akan diberikan pelatihan,termasuk kursus bahasa Jepang selama 5 bulan karena syarat bekerja di Jepang harus menguasai bahasa Jepang.dan cara belajar ada dua yaitu secara online satu jam dengan pusat,dan tiga jam offline ada dengan tim pengajar langsung dari PT.JGEC yang stand by,dan peserta punya semangat untuk belajar.
Diharapkannya,supaya bekerja sama mengadakan calon CPNI khusunya anak-anak muda di Sangihe supaya tau informasi untuk peluang bekerja ke Jepang supaya dapat bekerja di Jepang membantu orang tua,dan cara berfikir mereka bisa berubah,dan paradikma mereka berubah.
Untuk persyaratan secara umum Fourlen menambahkan umur minimal 18-35 tahun,dan permintaan ada 15 sektor termasuk pertanian,perikanan yang dibuka sekarang (kenbifer penjaga orang tua) gajinya lebih tinggi dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain.
” Gajinya untuk standarnya 1-6 bulan gajinya 16-18 juta dan tidak boleh ada lembur,dan bekerja 8 jam kerja,5 hari kerja,2 hari off,dan sesudah 6 bulan sudah bisa lembur dan perkiraan gaji 25-26 juta/bulan.
Turut hadir Pimpinan OPD,Para Kabag,Regional Manager PT.JGEC Fourlen Margareth Mintje bersama tim,Ketua Sinode GMIST Pdt.Patras Madonsa,Pimpinan Cabang BNITahuna,Pimpinan Bank.Sulutgo Cabang Tahuna,Para Camat,Lurah,dan Kapitalaung .(ROBIN)